Bintang Menembus Kegelapan

Bintang Menembus Kegelapan
Cahaya Menembus Kegelapan Kehampaan Kekosongan Keluangan Kerenggangan

Bayangan di dalam bayangan

Tenggelam rentan kelam malam menutup cahya terang berselimutkan taburan bintang menghiasi gundahnya sinaran sang rembulan… Kehampaan menaungi jauh di atas bilik awan berkelipan bercahaya menembus kegelapan kehampaan kekosongan dan tetap berjalan dijalur yang terang atau bila memang menjadi petunjuk malam ataupun ketika dilaluinya sang rembulan ketika beredar berjalan akan selalu tetap berjalan di jalur yang terang begitupun sang bintang yang cahayanya menembus kegelapan ketika bulan beredar berjalan yang itu menandakan juga apakah bulan berada dalam kehampaan kegelapan kekosongan atau berada dalam kehancuran yang meskipun bulan bercahaya bersinaran tapi bintang cahayanya menembus kegelapan kekosongan keluangan kerenggangan dan apa yang ada di langitnya akan selalu tetap berjalan dijalur yang terang..? Maka pilihlah satu atau dua tiga bintang dari sekian banyak bintang dilangit malam yang akan dilalui sang rembulan apakah bintang tetap berjalan di jalur yang terang dan cahayanya apakah menembus kegelapan malam meskipun ketika dilaluinya sang rembulan.. 
kehampaan melangkah di gelap malam dalam kegelapan mencari adanya denyut di detakan tidak adanya keyakinan angan yang berkelipan bertaburan di perasaan saling menghubungkan menemukan dan mencoba mencari jawaban akan adanya kedipan dilangit malam Bukankah itu agar Selalu ada pada penerangan Meski berada di gelap kehampaan...Bila ada dalam kehampaan maka apakah harusnya menjadi seperti Tetapnya bintang yang berada di jalur terang yang meski ada di kegelapan malam yang itu menjadi petunjuk di kala gelap malam bahkan dengan adanya sang rembulan kita bisa mengetahui bilangan suatu waktu dalam perhitungan di sabit atau purnama yang terang di gerhana sebelum mata yang berkedipan ataupun kesejajaran di awal bulan di fajar naik sepenggalan atau di sebelum senja merah terbenam berkedip terpejam maka biarkan kubah yang di atas bangunan yang berlubang atau penuh dengan lubang itu menunjukkan sebuah bayangan yang menggambarkan bentuk awalan bulan atau mencerminkan keadaan bulan dan mengatakan bahwasanya memang bulan berlubang ataupun terbelah-belah seperti sebuah retakan atau seperti dedaunan yang dimakan ulat yang berlubang-lubang dan biarkan juga dedaunan itu yang mengatakan apakah kita sedang berada diawal bulan maka mengertilah memang langit ada dalam suatu ketetapan dan semua ada dalam suatu perhitungan bahkan sang bintang pun tetap berjalan di jalur yang terang atau ada pada suatu ketetapan di dalamnya penjagaan..? Gaung yang terpantul menggema apakah itu yang bisa kita dengarkan dari suara yang menggemakan lalu apakah sama dengan yang kita lihat ketika melihat pada sebuah bayangan dan ketika berpikir tentang air yang mengalir menghidupkan dan ketika melihat pada kaca licin di dalam cerminan apa itu adalah diri kita ataukah hanyalah pantulan bayangan…? lalu ketika mendengar suara yang ada pada sebuah lorong yang berlubang dalam suatu jalan apakah itu sama dengan sebuah gema dalam sebuah rangkaian yang berlubang-lubang dan menjadikannya terdengar ada pada suatu kefatamorganaan…? layaknya sebuah ketukan pada ruang hampa yang menghasilkan sebuah nada dengan energi di dalamnya dan semuanya apakah bukankah bisa kita lihat dalam pergantian siang dan malam apakah disana tidak ada satu kesatuan yang menjaga dalam suatu batasan ataupun juga ukuran dan apakah mesti di dalam gelap ada sinar terang….?? Lalu apakah bisa memasukkan siang kedalam malam atau malam kedalam siang dan semuanya apakah hanya ditampakkan semu yang menggoda berbuat nyata padahal dikesemuanya hanyalah fatamorgana dalam putus asa berselimutkan lelah lalu apa yang nyata dalam fana…? Tak sadarkah akan sebuah ketukan ataupun perbuatan yang dengan energi yang menghasilkan nada apakah itu tetap akan menggema dan tak sadarkah apa yang ada pada langit apakah itu bukanya seperti kaca apakah ada retakan disana….?? Apakah segala perbuatan pasti akan ada dan kembali hanya pada yang membuat ketukan atau perbuatan…dan apakah segala ketukan yang dengan energi didalamnya entah itu bernada atau bernada senyap itu akan ada penghitunganya ataupun bernada….Apakah cermin itu ada retakan dan apakah suara itu akan masih menggema seperti layaknya diruangan hampa yang dengan energi di dalamnya…? dan dari semuanya apakah kita mengira segala ketukan itu atau ketukan yang kita sembunyikan itu tidak bisa dilihatnya padahal dikesemuanya ada dalam penghitungannya dan setiap urusan akan ada ketetapannya atau akan ada yang menjaganya mencatatnya..? seperti juga sang rembulan yang tetap berjalan di jalur yang terangnya yang terkadang hilang seperti sebuah sihirnya hingga sabit purnamanya begitulah seterusnya ulang berulangnya ketetapan yang terhitungnya bahkan bintang yang berkelipan nun jauh diatas sana apakah ada dalam suatu ketetapannya..?? Lalu masihkah kita masih berpikir bila sang pencipta itu ada dua atau tiga maha sucinya sang Pencipta sang Maha Esa.. Siang di ufuk terang bahkan bila pagi atau senja menjelang..bunga kamboja berguguran dan wanginya masih semerbak seperti ketika masih ada di dahannya apakah gerangan sebuah tanya yang menjadi kebaikan atas semua..?apakah setiap manusia terhubung dengan manusia lainnya bahkan pada makhluk ciptaan yang lainnya pabila ada dalam kehampaan jiwa maka lepaskanlah...? apakah lebih baiknya menjaga apa saja yang diberikannya dan merawatnya mensyukuri semua apa yang ada tanpa harus menjadikan diri terasa hampa hingga ketakutan dan prasangka yang akan datang menjelma berbisik menjerumuskannya apakah kaca mencerminkannya lalu siapakah yang menganiaya..?apakah bukankah kita...tali ikatan jiwa apakah harusnya hanya kepadanya yang bukan pada suatu benda atau pula menyekutukannya apakah dengan begitu dengan sendirinya adalah menjadi jawaban atas semua tanya... sebuah bisikan dan mereka hanya menduga-duga dari tempat yang berjauhan... lalu apakah ketika mereka melihatnya atau mendengarnya apakah mata atau telinga dalam keadaan payah maka kembalikanlah semua hanya daripadanya yang semuanya ada dalam baik sangkaanya... berhati-hatilah dengan adanya pengharapan dalam diam lepaskanlah suatu ikatan kehampaan dan lakukanlah dengan terang hanya dengan terang...di dalam terdiam kayu atau pepohonan dengan sendirinya akan mengalami pelapukan rusak tumbang dan di dalam terdiam logam pun dengan sendirinya akan berkaratan bahkan di dalam terdiam gunung bebatuan yang ada pada suatu keteguhan yang meredam menjaga dari adanya getaran pun menjadi rata lagi tandus kekeringan tak lagi merasakan ataupun hancur di dalamnya keteguhan hingga menjadikannya ada pada kehampaan atau menimbulkan adanya kefatamorganaan meskipun berada di tempat yang terang..?seperti adanya gerhana di sebelum mata berkedipan di suatu kesejajaran yang mencerminkan suatu bayangan kefatamorganaan bahwa apakah memang sang rembulan terbelah hancur berlubang-lubang di dalamnya sebuah ketetapan yang tetap berjalan di jalur yang terang hingga menjadikan adanya bentuk sabit atau purnama yang terang bahkan menghilang dari pandangan seperti sebuah sihir yang terus menerus berulang...? Lalu Apakah dengan terang saja bisa menimbulkan kefatamorganaan pabila berada dalam kelelahan kepenatan kepayahan yang menjalar keputusasaan kehampaan atau berada di tempat kehampaan seperti gurun padang pasir lautan perbukitan atau tebing-tebing yang tinggi nan curam bahkan nyatanya semua bayangan kefatamorganaan menginginkan sinar terang dan menjadi penerang..?Maka janganlah sekali-kali berada dalam kehampaan atau mengerjakan suatu ikatan kehampaan lakukanlah dengan terang sebagai seutuhnya manusia yang berpandangan..? Seperti adanya ribuan pintunya dan Dimanakah mereka harusnya melewatinya atau memasukinya maka ketuklah dan berikan ucapan penghormatan yang dibalasnya dan mempersilahkan masuk ke dalamnya dengan seizinnya atau sepengetahuannya..? Bahkan di dalam terang saja bisa menimbulkan kefatamorganaan seperti adanya gaung suara yang dipantulkan atau seperti adanya bayangan di dalamnya bayangan atau seperti gerhana di sebelumnya mata yang berkedipan terbenam terpejam dan menjadikannya bulan menghilang meskipun dengan mata memandang tak berkedipan seperti sebuah sihir yang akan terus menerus berulang hingga menjadikannya ada di bentuk sabit atau purnama yang terang apalagi di dalam gelap suatu malam tapi sang bintang akan selalu tetap berjalan di jalur yang terang dan cahayanya menembus kegelapan malam atau juga cahaya akan selalu ada meski di dalam gelap suatu bayangan ataupun juga menjadikan adanya bayangan ketika sinarnya terhalang pandang menjadi petunjuk di dalam kegelapan kehampaan kekosongan bahkan di dalam gelap suatu bayangan malam dan tiap-tiap urusan akan ada ketetapan batasan ukuran atau akan ada yang menjaganya di dalamnya penghitungan..? Lalu bagaimana kita menentukan batas antara gelap atau terang kebenaran atau kesalahan seperti juga adanya batas antara siang atau malam yang nyatanya di gelap suatu malam masih adanya kerlip malam bahkan sekalipun tidak adanya bulan bintang yang terhalang awan akan tetap terlihat adanya terang yang membuktikan apakah apa saja yang kita lakukan memang ada dalam penghitungan meski di dalam gelap suatu bayangan malam..? 

3 komentar:

  1. Kenapa warnanya kuning mas gerhananya kok ndak hitam?

    BalasHapus
  2. Lukisan aslinya itu mungkin dibuatnya sudah ada sebelum tahun 622 masehi sebelum adanya tahun kalender Hijriah ataupun sebelum adanya penanggalan qomaria

    BalasHapus
  3. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

    Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."

    Ashhadu an la ilaha illallah, Ashhadu an la ilaha illallah Ashhadu anna Muhammadur Rasulullah, Ashhadu anna Muhammadur Rasulullah.

    Artinya: "Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berkah disembah kecuali Allah, Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berkah disembah kecuali Allah. Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

    Hayya 'ala-s-Sholah, Hayya 'ala-s-Sholah

    Artinya: "Marilah mendirikan salat. Marilah mendirikan salat."

    Hayya 'ala-l-Falah, Hayya 'ala-l-Falah.

    Artinya: "Mari menuju kemenangan. Mari menuju kemenangan."

    Asholatu Khairum Minannaum
    artinya adalah 'salat itu lebih baik daripada tidur. '

    Allahu Akbar, Allahu Akbar.

    Artinya: "Allah Maha Besar. Allah Maha Besar."

    La ilaha illallah.

    Artinya: "Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah."

    BalasHapus

Bayangan Part 2 xzx

Lalu bagaimana bila membuktikannya dengan mata terpejam ataupun keesokan pandang atau apa yang akan ada pada langit malam ataupu...