Bintang Menembus Kegelapan

Bintang Menembus Kegelapan
Cahaya Menembus Kegelapan Kehampaan Kekosongan Keluangan Kerenggangan

Sudut pandang yang berbeda dari adanya mata yang melihat dan telinga yang mendengar

 

Sudut pandang yang berbeda dari adanya kedua mata yang melihatnya dan telinga yang mendengarnya..?? Dan hewan merasa bangga dengan apa yang bisa dilihat dengan matanya seperti mata seekor burung yang sedang melihat mangsanya dan seekor gajah yang bisa mendengarkan suara bahkan bila hanya adanya suara riak di telaga..??

Lingkar kelam malam mencoba melawan keangkuhan senyap detak suatu putaran seperti juga hewan pabila berjalan dan juga melolong hina di kegelapan,,,,? Lakukan dengan terang....? Hanya dengan terang dan bicaralah layaknya manusia yang berpandangan yang bukan setan atau hewan apakah kita mengetahui arti maksud dari pembicaraan ataupun perkataan dan yang melakukan apapun dalam kegelapan lagipula ketakutan..? Jangan hanya Karena seekor hewan yang tak berdaya apalagi yang sudah terluka dengan membabi buta menuruti hawa nafsunya terus mengejarnya memburunya hingga lupa seorang manusia atau istrinya di tinggalkannya di tengah hutan belantara yang sedang berada dalam penjagaanya dan hutan bukan tempatnya manusia ataupun tempat seorang wanita yang dalam keadaan lemah atau sedang berbadan dua meskipun sang suami adalah raja hutannya penguasa hutannya atau mengerti memahami perkataan bahasa para hewannya ataupun bahasa para penghuni hutannya..? bahkan sekembalinya dari berburunya ia malah percaya dengan adanya kabar burungnya yang menganggap sang wanita sang istrinya ada yang menculiknya padahal yang sebenarnya apakah sang wanita sang istrinya ditempatkannya di dalam istana yang bukan di tengah hutan belantara dan pada saat dibawa ke istana dalam keadaan lemah yang bertambah dan tak sadarkan dirinya sedang berada di tengah hutan belantara yang merupakan tempat bagi sekawanan hewannya...?

Seekor burung memang tidak bersalah dengan apa yang dilihatnya dengan matanya ketika ia menolong istri seorang manusia yang sedang berbadan dua dan tak sadarkan dirinya dipanggul dibawa oleh seorang manusia hingga kalah dan terjatuhlah ketanah karena tanpa dengan berkata sang burung langsung menyerangnya seperti seekor burung memangsa buruannya bahkan sekalipun sang burung bisa berkata kata apakah sang manusia dapat memahami perkataannya dan sebelum sang burung menutup mata ia berpesan kepada sang suami dari istri yang telah dibawa sang manusia yang bisa memahami perkataannya bahwa sang istri ada yang membawanya menculiknya yang hanya dari sudut pandang matanya..?

Lalu siapakah yang khilaf atau lupa ketika dengan membabi buta menuruti hawa nafsunya terus mengejar hewan buruan yang sudah terluka..?? 
Manusia memang tempatnya salah dan lupa...

Dan hewan sudah jelas bukanlah manusia dan tidak akan menjadi seperti manusia...

Seperti Hewan yang pekak tuli tidak mengerti bahasa lisan ataupun yang dibicarakan..? itu sebabnya kenapa hewan berada dalam kehinaan ada yang menjadi tunggangan ataupun pengangkutan dan ada juga untuk dimakan..?

Dan hewan bila dihalaunya ia menjulurkan lidahnya dan jika dibiarkan ia mengulurkan lidahnya juga..

Diantara dua manusia yang ketiga adalah hewan atau setan..?? 


Seperti Hewan yang pekak pendengarannya tidak mengerti bahasa ucapan manusia apalagi setannya tidak mempunyai daya upaya hanya bisa membisikkan sesuatu di dada dan manusia memang tempatnya salah lupa atau khilafnya..?dan jangan mengirimkan suatu utusan dalam bentuknya yang hewan apalagi Setan siapa yang mengetahui suatu maksud pembicaraan yang itu hanya akan menjadi salah faham dan hanya akan menimbulkan kekacauan kerusakan serta buntut dari semua kerusuhan memicu terjadinya peristiwa kebakaran yang akhirnya hanya akan berakhir di medan perang...?dan ketika pada akhirnya mereka saling bertemu pandang di medan perang maka pembicaraan sebagai layaknya manusia yang berpandangan bukan lagi menjadi suatu jawaban akan adanya segala pertanyaan..?karena pembicaraan di medan perangnya bukan lagi tentang kita benar atau salah berteman atau bersaudara hewan atau setannya sekalipun dia adalah guru kita ataupun muridnya iblis maupun malaikatnya ataupun kita sesama manusia atau juga sesama makhluk hidupnya bahkan sekalipun antara anak-anak dengan orang tuanya perang tak akan bisa dihentikannya... Tak akan bisa menghentikan adanya perangnya di medan perangnya sekalipun ajal datang menjemputnya ataupun sang Pencipta sang Maha Kuasa memutuskan keputusan hidup matinya..? Maka bicaralah sebelum semuanya terlambat untuk dipertanyakan atau berada di medan peperangan sebagai seutuhnya manusia yang berpandangan yang bukan setan atau hewan..? Apakah setan itu bukan saja dari golongan tumbuhan atau hewan atau makhluk apapun yang berada dalam kehinaan tapi apakah kita seorang manusia yang berpandangan termasuk juga menjadi golongannya setan..?yang bersembunyi di kegelapan lagipula ketakutan yang tidak nampak kelihatan ketika melakukan suatu perbuatan yang tidak ada dalam kebenaran atau kejahatan yang membisikkan suara keburukan kebencian di setiap kesempatan meski terang ada di setiap putaran…?Lakukanlah dengan terang meski setitik cahya terang yang itu akan menjadi penerang dan yang menjadikan seutuhnya manusia yang berpandangan…

Dan juga seperti seorang raja yang buta matanya yang akibatnya ia hanya bisa mendengarkan saja tanpa bisa melihat keadaan yang sebenarnya dan bagaimana ia memutuskan segala sesuatu perkaranya hanya dari pendengaran suara terbanyaknya yang juga dekat dengan pendengaran telinganya ataupun dapat di dengar oleh telinganya yang belum tentu juga berada dalam kebenarannya..?? Bahkan sekalipun ia dapat melihatnya apakah ia juga sama saja memutuskan segala sesuatu perkaranya hanya dari adanya suara terbanyaknya tanpa mengetahui kebenaran yang sebenarnya karena memang kebanyakannya seseorang yang berserikat atau mayoritasnya mengalahkan yang minoritasnya dan berlaku tidak adil atau zalimnya kepada minoritasnya ataupun juga saling bantu membantu berbuat salah atau dosa atau tidak dalam jalan yang benarnya apakah sama saja dengan seorang budak yang dimiliki oleh banyak orangnya yang sedang berselisih di dalamnya apakah sama dengan budak yang hanya dimiliki penuh oleh seorang saja dan bagaimana cara mereka memutuskan segala sesuatu perkaranya...?? 

Perumpamaan kedua orang bersaudara yang sedang berselisih fahamnya yang seorang memiliki sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan seorang yang satunya hanya memiliki satu ekor kambing saja dan yang seorang yang memiliki 99 kambingnya menganggap 1 kambing saudaranya adalah miliknya atau memintanya menjadi miliknya dan perdebatan pasti dimenangkan oleh banyaknya kambingnya bukan yang sedikit kambingnya dan didalam perdebatanya bagaimana bisa hanya ada satu kambingnya atau hanya memiliki satu kambingnya kalau bukan dari mengambil dari saudaranya yang memiliki banyak kambingnya maka segala perdebatan pasti akan dimenangkannya dan kambing yang hanya satu saja dengan sendirinya menjadi milik yang mempunyai 99 ekor kambingnya atau banyak kambingnya..?? 

Karena 99 lawan 1 memang tidak berada dalam keadilan dan yang 1 pasti mengikuti yang 99..? bila yang benar itu hanya 1 saja maka tetap saja yang 1 tidak akan menjadi benar adanya seperti kambing yang dimiliki atau dikuasai orang yang punya 99 ekornya,, maka yang 1 ekor itu dengan sendirinya akan mengikuti yang 99 ekor kambingnya ketika memakan rumput di alam liarnya dan siapapun orang yang melihat 1 ekor kambingnya di alam liarnya adalah 1 golongan dari kambing yang 99 ekornya padahal yang sebenarnya 1 ekor kambing itu bukan dari golongan yang 99 ekornya.. 

Maka bagaimana bila seorang yang tidak gila bisa dianggap gila hanya karena banyaknya orang yang menganggap kita gila atau mayoritas orang disekelilingnya disekitarnya mengatakan bahwa kita gila dan mereka pun mengiyakannya membenarkannya tanpa mengetahui keadaan kita yang sebenarnya atau tanpa mereka berbicara dengannya yang hanya mereka menemuinya melihatnya dari tempat yang jauhnya yang pendengaran mereka tidak dapat mencapainya sekalipun pendengaran mereka dapat mencapainya apakah mata dan telinga dalam keadaan payah..??dan dengan sendirinya mereka akan percaya dengan apa yang dikatakan oleh apa yang dilihat oleh mata dan telinganya tanpa mereka berbicara dengannya atau pun berkata kata padanya apalagi bila hanya untuk mengetuk pintunya dan mengucapkan salamnya dan dipersilahkan masuk ke dalam rumahnya..? 

Dan apakah sama juga seperti seorang yang gila atau rendah hina tapi dianggapnya mulia apakah karena orang di sekelilingnya disekitarnya menganggapnya sebagai seorang yang mulia padahal yang sebenarnya ia hanya seorang rendah hina atau gila tapi kenapa seorang yang gila bisa menjadi mulia..? dan mereka membesar besarkan namanya memuliakannya padahal yang sebenarnya itu hanyalah tipu daya dan barang siapa yang membesar besarkan namanya memuliakannya menjadi keselamatanlah baginya dan barang siapa yang menghinakan dirinya merendahkannya maka menjadi celakalah dirinya karena memang kebanyakannya seseorang yang berserikat atau mayoritasnya mengalahkan yang minoritasnya dan berlaku tidak adil atau zalimnya kepada minoritasnya ataupun juga saling bantu membantu berbuat salah atau dosa atau tidak dalam jalan yang benarnya dan mereka pun mengiyakannya membenarkannya tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya atau tanpa mereka berbicara dengannya yang hanya mereka menemuinya melihatnya dari tempat yang jauhnya yang pendengaran mereka tidak dapat mencapainya sekalipun pendengaran mereka dapat mencapainya apakah mata dan telinga dalam keadaan payah..??dan dengan sendirinya mereka akan percaya dengan apa yang dikatakan oleh apa yang dilihat oleh mata dan telinganya meskipun tanpa mereka berbicara dengannya atau berkata kata padanya ataupun mengenalnya maka siapa kah yang tertipu oleh mata dan telinganya..? 

Dan yang sebenarnya adalah seorang yang benar hanyalah seorang yang memasuki rumah bukan dari arah pintu samping rumahnya apalagi belakang rumahnya dan lebih buruknya adalah berbisik bersuara seperti setannya mengaum menggertak lawannya berdesis bersuara samar bayangannya berkicau menggonggongnya membuat kegaduhannya disekitarnya disekeliling rumahnya ataupun diluar rumahnya mengada-ada kebohongannya menebar fitnah tapi seorang yang benar adalah yang memasuki rumah dari arah pintu depannya dan mengucapkan salamnya dan dijawab salamnya oleh penghuni rumah dan dipersilahkan masuk ke dalam rumahnya..? 

Seperti hewan yang pekak tuli tidak bisa mengerti bahasa ucapan manusia apakah seperti itulah manusia yang sudah tertutup mata hatinya padahal yang sebenarnya mereka mengerti ataupun mengetahuinya tapi apakah karena kesombonganya yang rendah hina layaknya ketika mereka dapat melihat di gelapnya mata ataupun mereka hanya percaya dengan apa yang dilihatnya ataupun di dengarnya tanpa mereka mengetahui alasannya bahkan sekalipun mata melihatnya dan telinga mendengarnya apakah mata atau telinga dalam keadaan payah maka bertanyalah bicaralah sebagai seutuhnya manusia..? dan janganlah terlalu bangga dengan kelebihan atau hadiah apa yang kita punya yang diberikan sang Maha Kuasa sesungguhnya sang Maha pencipta Maha Kaya lagi Maha mulia dan semua kelebihan yang diberikannya seperti mata yang dapat melihatnya dan telinga yang dapat mendengarnya akan terasa percuma bila tak dapat memahami adanya kebenarannya ataupun tak diberikan kebenaran apa yang dilihat dan didengar oleh mata dan telinganya..??

Seekor burung memang tidak bersalah dengan apa yang dilihatnya dengan matanya ketika ia menolong istri seorang manusia yang sedang berbadan dua dan tak sadarkan dirinya dipanggul dibawa oleh seorang manusia hingga kalah dan terjatuhlah burung itu ketanah..?karena tanpa dengan berkata-kata sang burung langsung menyerangnya seperti seekor burung memangsa buruannya bahkan sekalipun sang burung bisa berkata-kata apakah sang manusia dapat memahami perkataannya dan sebelum sang burung menutup mata ia berpesan kepada sang suami dari istri yang telah dibawa sang manusia yang bisa memahami perkataannya bahwa sang istri ada yang membawanya menculiknya yang hanya dari sudut pandang matanya..? Karena yang sebenarnya ia hanya ingin menolongnya karena dari sudut pandang matanya ia melihatnya ada seorang manusia yang sedang berbadan dua dan juga tak sadarkan dirinya sedang dikerumuni oleh binatang binatangnya ataupun juga sekawanan hewannya sedang berada di tengah hutan belantara tanpa mengetahui kalau para binatang atau hewannya itu memang di setiap harinya selalu bersamanya menemaninya..? 

Sudut pandang yang berbeda dari adanya kedua mata yang melihatnya dan telinga yang mendengarnya..?? Dan hewan merasa bangga dengan apa yang bisa dilihat dengan matanya seperti mata seekor burung yang sedang melihat mangsanya dari tempat yang jauhnya dan seekor gajah yang bisa mendengarkan suara bahkan bila hanya adanya suara setitik riak air di telaga..?? dan janganlah terlalu bangga dengan kelebihan atau hadiah apa yang kita punya yang diberikan sang Maha Kuasa sesungguhnya sang Maha pencipta Maha Kaya lagi Maha mulia dan semua kelebihan yang diberikannya seperti mata yang dapat melihatnya dan telinga yang dapat mendengarnya akan terasa percuma bila tak dapat memahami adanya kebenarannya ataupun tak diberikan kebenaran apa yang dilihat dan didengar oleh mata dan telinganya..??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bayangan Part 2 xzx

Lalu bagaimana bila membuktikannya dengan mata terpejam ataupun keesokan pandang atau apa yang akan ada pada langit malam ataupu...