Niat baik dalam sebuah perumpamaan bagaikan menanam Duri di halaman rumah sebuah jalan…? Memang benarlah amal itu tergantung dari niatnya tapi dari niat baik saja dunia bisa hancur,,,? Apalagi yang dari awal niatnya sudah buruk...?
Duri di jalan sebuah cerita, apakah harus disingkirkan atau dibiarkan..? Berjalan di jalan sebuah kenangan dan di persimpangan ia kebingungan dimanakah arah jalan kembali pulang? Ataukah dimanakah tempat arah tujuan? Atau di manakah arah jalan kebenaran? Angin berhembus sayup terdengar kencang berputar gemulai seakan akan sebuah tarian rintik hujan pun datang membasahi kekeringan dan sebelumnya memang ada dalam keputus asa an,,? Duri yang tertanam tersebar di halaman depan rumah adakah mereka berbunga berbuah dan matahari selalu memberikan sinarnya dan menjaga merawat dalam tatapannya hanya pada hari terangnya begitu juga dengan bulan nya dan bintang pun hanya bisa melihatnya pada malam harinya dan tidak mengetahui apa yang dikerjakan yang empunya rumah pada pagi harinya sehingga ia memberikan arah jalan untuk membersihkan duri yang tersebar di halaman depan rumah karena rasa sayangnya pada yang empunya rumah agar duri tak mengenainya melukainya terinjak kakinya..?
Perumpamaan niat baik dari Duri yang tersebar tertanam di suatu jalan halaman depan rumah, boleh jadi adalah sebuah petaka ketika kaki tertusuk mengenainya atau menjadi suatu berkah ketika tanaman berduri itu berbunga berbuah,,? Maka niat baik ketika membersihkan duri di suatu jalan bahkan di depan rumah apakah ada persetujuan atau izin dari yang empunya rumah,,? Apakah yang sebenarnya ia malah sengaja menanamnya bekerja keras merawatnya menyirami nya menyemai nya ditiap pagi harinya sebagai penyejuk matanya dan di malam harinya kita membersihkannya tanpa sepengetahuan yang empunya ketika ia beristirahat di gelap malamnya???? Ataukah niat baik kita membersihkan duri agar tidak terkena injak kaki yang empunya rumah karena rasa sayang padanya atau malah yang sebenarnya kitalah yang salah,yang dengan tergesa-gesa membersihkan duri tanpa harus bertanya..? Hanya karena petunjuk dari sang bintang yang hanya bisa kita melihatnya pada kegelapan malam..?
Jadi janganlah tergesa-gesa ketika berjalan atau mengambil suatu keputusan,,meskipun bintang atau beribu bintang yang memberi petunjuk arah jalan dan bilapun itu adalah matahari dan bulan yang terbit dan terbenam yang muncul di timur dan di barat ia tenggelam yang menjadi petunjuk perhitungan dalam suatu kebiasaan.. Maka lakukanlah dengan terang yang semuanya ada dalam kebenaran tidak berada pada kegelapan lagipula kehampaan Tanyakanlah bicaralah lakukan dengan terang dua mata saling bertemu pandang.
Salam
BalasHapusSalam
BalasHapusTerima kasih jhawha.wordpress.com szakati.blogspot.com sakaati.blogspot.com bhuthakala.wordpress.com ajtisaka.blogspot.com Salam
BalasHapus